|
Tim dokter di rumah sakit kota Callao itu kemudian menemukan solusi yang fatal pula. Mereka akhirnya berhasil mengamputasi kaki yang tepat, sehingga pasien yang sudah berumur 86 tahun itu jadi tidak berkaki.
Demikian ungkap kerabat pasien dan pejabat di Peru, Senin, 25 Januari 2010. "Sangat mengejutkan saat mengangkat kain seprei dari tempat tidurnya, saya melihat mereka malah mengamputasi kaki kirinya," kata putri pasien, Carmen Villanueva, kepada stasiun radio RPP.
Menurut Carmen, tim dokter seharusnya mengamputasi kaki kanan ayahnya, yang tak bisa lagi diselamatkan akibat luka borok. Pasien bernama Jorge Villanueva dirawat sejak 4 Januari lalu.
Saat infeksi pada kaki kanannya kian parah pada Sabtu pekan lalu. tim dokter memutuskan bedah darurat. Namun, menyadari bahwa mereka salah memotong kaki, sehari kemudian tim dokter lalu menggelar operasi lagi untuk membedah kaki yang tepat.
Maka Jorge kini sama sekali tidak memiliki kaki. Sebagai bentuk tanggungjawab, pihak Rumah Sakit Sabogal menyatakan telah menskors tim dokter yang bersangkutan dari tugas mereka selama masa penyelidikan.
Menteri Kesehatan Peru, Oscar Ugarte, memastikan kabar malpraktik itu. "Tidak diragukan lagi, tindakan itu harus dihukum. Ini merupkan peristiwa yang menyedihkan dan kami telah minta dilakukan penyelidikan," kata Ugarte.
Sementara itu, tak terima dengan perlakuan atas ayahnya, Carmen menyatakan bahwa pihak keluarga akan menuntut secara hukum atas kesalahan itu.
sumber : vivanews.com
0 komentar:
Posting Komentar