Facebook dimanfaatkan oleh lima mahasiswa UGM untuk melacak mesin ATM yang dicuri. Dikombinasikan dengan beberapa teknologi sederhana dan situs web-situs web lain, pelaku bisa dilacak dengan cepat. "Situs jejaring sosial, seperti Facebook dan Twitter, dimanfaatkan untuk mengakses keberadaan si pelaku. Bahkan posisi pelakunya pun dapat diketahui dengan fasilitas Google Maps," papar Muhammad Anis Al Hilmi, salah satu mahasiswa yang mengembangkan sistem tersebut.
Alat dengan sensor khusus dipasang di mesin ATM. Sensor tersebut didesain khusus agar bisa terhubung pada sebuah akun Facebook atau Twitter. Akun tersebut hanya dapat diakses kepolisian. Ketika perampokan terjadi, akun Facebook tersebut akan menerima pesan khusus berisi nama bank, nama dan nomor mesin, serta keberadaan pelaku.
"Kerja alat ini berbeda dengan CCTV yang harus selalu diawasi. Keberadaan pelakunya pun tidak bisa dideteksi langsung. Kalau dengan alat ini, sambil bermain Facebook, kejahatan bisa dikontrol," jelas Anis. Alat yang dikembangkan sejak Januari lalu ini sudah diuji di kantor Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. Pihak Polda pun memberikan apresiasi pada alat tersebut dan mengharapkan ada pengembangan lebih lanjut. Anis mengaku sudah ada beberapa bank yang tertarik dengan sistem buatannya.
Sistem ini dihargai Rp 10 juta. Anis mengatakan bahwa tingkat akurasi posisi pelaku akan ditingkatkan dari radius 8 meter menjadi 1 meter. Jadi, kalau brankas yang dicuri dibawa pergi, polisi bisa lebih cepat menyisir pelaku yang mungkin masih ada di sekitarnya. Anis dan timnya, yang terdiri dari Abdul Rokhman Assyukur, Fajar Aji Nugroho, dan Sean Satya Henura, meraih medali emas dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional XXIV di Makassar, 22 Juli lalu, atas pembuatan sistem keamanan ini. [sumber]
0 komentar:
Posting Komentar