Rabu, 25 Januari 2012

Foto Kecelakaan Tugu Tani Heboh

tabrakan tugu tani
Topic: Foto Kecelakaan Tugu Tani Heboh | Date: 23 Januari 2012 | Location: Jakarta

Berikut ini kumpulan foto tabrakan tugu tani yang bikin heboh warga Jakarta. Semoga pihak keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan.

Foto Pelaku kecelakaan tugu Tani
Foto Pelaku Kecelakaan Tugu Tani

Foto Pelaku Kecelakaan Tugu Tani

Mobil Pelaku
mobil tugu tani

Mobil tabrak pejalan kaki di tugu tani

Korban Jiwa
korban tabrakan tugu tani

Peristiwa Naas menewaskan delapan orang akibat ditubruk mobil Xenia di kawasan Tugu Tani pada Ahad (22/1) siang, menyisakan perasaan trauma bagi Rohmari alias Benyamin (60 tahun), salah satu keluarga korban. Dijelaskan Benyamin, saat kejadian dia sedang bekerja narik bajaj. "Karena mendengar anak dan cucu saya meninggal, saya kesini," kata Benyamin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

Benyamin kehilangan empat anggota keluarganya, yakni Suyatmi (51 tahun) Nanik Riyanti (25 tahun), Pipit Alfia Fitriasih (18 tahun), dan Yusuf Sigit (2,5 tahun). Adapun korban Nanik dalam kondisi hamil tiga bulan.

Benyamin menyatakan, tiga sanak familinya juga menjadi korban Xenia ngebut dan mengalami luka berat, yaitu Teguh (30), Siti Muqaromah (30 tahun) yang merupakan istri Teguh, dan Kenny (9 tahun). Ketiganya saat ini dalam perawatan di RSPAD Gatot Subroto.

Ketujuh orang ini berasal dari Desa Singarojo, Kecamatan Mayong, Jepara, Jawa Tengah yang tengah berlibur ke Ibu Kota, usai dari Monas. Empat orang korban tewas rencananya dimakamkan di kampung halamannya.

Sebelum kejadian nahas itu, Benyamin mengaku sempat bermimpi aneh malam sebelumnya. Namun, pihaknya merelakan kepergian keluarganya sebab terlanjut dipanggil Yang Maha Kuasa. "Saya hanya ingin pelaku bertanggungjawab dan dihukum sesuai aturan," katanya.


Biaya Pemulangan 4 Jenazah Korban Xenia Rp 7,5 Juta, Keluarga Protes"
Jakarta - Pihak keluarga yang empat anggota keluarganya tewas akibat kecelakaan maut di Tugu Tani, Jakarta mengeluhkan mahalnya biaya pemulangan jenazah. Mereka meminta agar pihak RSCM memberi keringanan biaya.

"Tadi dimintain Rp 7,5 juta. Saya keberatan soalnya saya bukan siapa-siapa," ujar salah seorang keluarga korban, Sugiyantini (60) kepada wartawan di RSCM, Jl Selmba Raya, Jakarta Pusat, Minggu (22/1/2012).

Empat anggota keluarga Sugiyantini tewas tertabrak Daihatsu Xenia adalah Pipit, Yusuf Sigit, Nani dan Suyatni. Keempatnya kini masih berada di kamar jenazah RSCM.

"Akan dimakamkan di Jepara, Jawa Tengah," katanya.

Wanita yang sehari-hari berprofesi menjaga kamar kos itu mengaku tidak memiliki uang. Untuk membayar biaya itu, Sugiyantini terpaksa meminjam uang kakaknya.

"Tadi sudah dibayar oleh kakak saya. Saya pinjem dulu," ungkapnya.

Majikan Sugiyantini, Eni mengungkapkan, pihak keluarga sudah meminta keringanan biaya ke pihak Yayasan Untung Wijaya Kusuma, di RSCM. Namun permintaan itu ditolak.

"Tadi sudah mengajukan tapi ditolak karena harus ada keterangan tidak mampu dari RT/RW. Ini kan hari Minggu kantor tutup, kita minta Selasa dibayar tapi pihak yayasan tidak berkenan jadi harus bayar lunas dulu baru bisa diambil jenazahnya," jelasnya.

Mobil Xenia yang dikemudikan Apriani Susanti ini menabrak pejalan kaki di Tugu Tani. 8 Tewas sedangkan 5 orang menderita luka-luka dirawat di RSPAD.

Xenia Maut Ternyata Digas Hampir 100 Km/Jam
Sebanyak sembilan nyawa melayang dalam insiden Xenia maut di Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Minggu 22 Januari 2012, kemarin. Sementara belasan orang lainnya terluka setelah mobil yang dikemudikan Afriyani Susanti (29), warga Tanjung Priok tiba-tiba menghantam sejumlah orang yang sedang berjalan di trotoar dan halte bus depan Tugu Tani.

Saksi mata mengungkapkan, sebelum menghantam para korbannya, Xenia maut meluncur kencang tanpa kendali, bahkan sempat oleng. Kecepatan mobil tidak berkurang setelah belasan korbannya bergelimpangan.

Mobil baru berhenti setelah menabrak sekelompok orang lagi hingga mental dan masuk ke halaman kantor Kementerian Perdagangan.
Semula dalam keterangannya kepada penyidik, Afriyani mengaku rem mobil blong. Saat itu kecepatannya 70 km/jam, melampaui batas maksimal 60 km/jam. Namun keterangan baru yang diperoleh penyidik dari wanita bertubuh subur yang kini ditetapkan sebagai tersangka itu, kecepatan mobil yang dikemudikannya ternyata lebih dari 70 km/jam.

"Tersangka mengakui kecepatan hampir 100 kilometer per jam. Dia pun bukan baru bisa menyetir, tapi dia mengaku sudah bisa menyetir mobil sejak SMA," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di kantor Unit Laka Lantas Polda Metro Jaya, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu malam.

Tersangka Afriyani Susanti, 29 tahun, terancam hukuman penjara maksimal enam tahun dan denda Rp12 juta. Peristiwa kecelakaan maut tersebut melanggar UU Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, Pasal 283, Pasal 287 ayat 5, Pasal 288 ayat 1 dan 2, Pasal 310 ayat 1, 2, 3 dan 4.

Dia terbukti berkendara tanpa membawa STNK, tak memiliki SIM, merusak fasilitas umum dan menghilangkan nyawa atas kecelakaan itu. Sebanyak sembilan orang telah meninggal dunia, 13 lainnya terluka, satu orang di antaranya dalam kondisi kritis di RSPAD Gatot Soebroto.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2011 Fakta aneh dan unik - Template by Kautau Dot Com - Editor premium idwebstore